Saatnya Evaluasi Setelah Bikin Showcase

Published by Admin on Selasa, 02 Januari 2018 17:57

Setelah melakukan showcase atau pameran karya/proyek, Passioner memerlukan satu lagi elemen penting yang ternyata akan berpengaruh kepada bagaimana lo membuat showcase ke depannya.

Ya, evaluasi seberes lo mengadakan pameran adalah hal yang paling nggak boleh ditinggalkan. Walau secara teknis, agenda besar Passioner sudah selesai, tapi dengan mengevaluasi showcase, lo akan memiliki bekal penting untuk membuat pameran yang lebih ‘nonjok’ nantinya.

Evaluasi melibatkan lo sebagai penggagas proyek dan semua kru. Jika pun ada pihak dari luar yang akan membantu, ia adalah orang yang memang terbilang ahli dan memiliki otoritas di bidangnya. Misalnya, kalau Passioner mengadakan showcase fotografi, lo mesti mengundang pengamat fotografi untuk membantu evaluasi tersebut. Tapi jika tidak ada budget untuk itu, pihak-pihak lain di dalam tim pun bisa membantu. Lalu apa saja yang mesti dilihat ketika Passioner mengadakan evaluasi showcase? Evaluasi bermula dari pertanyaan-pertanyaan semacam ini.

Apakah sudah sesuai visi dan misi pameran Passioner?

Yang ini sifatnya general. Sejak awal dibuat, showcase mesti memiliki visi dan misi. Untuk apa pameran tersebut dibuat. Passioner dapat mendiskusikan ini secara umum. Untuk melakukan ini, lo bisa memulainya dengan mengumpulkan pendapat dari anggota tim showcase. Dan, seperti yang telah disebutkan di atas, ajak orang yang sudah ‘mengerti’ bidang pameran tersebut untuk juga memberikan pendapat umum mengenai pameran lo.

Terkait teknis, berhasilkah ‘alur’ yang Passioner buat di dalam ruang acara?

Ketika mempersiapkan pameran, Passioner dan tim telah membuat floor plan; hal-hal terkait bagaimana pengunjung akan masuk ke area pameran, bagaimana mereka akan jalan dari ruangan satu ke area lainnya, sampe mereka ke luar dari ruang acara.

Jika hal ini berlangsung sesuai dengan yang Passioner rencanakan, berarti, good job. Tapi jika tidak sesuai rencana, hal tersebut dapat menjadi catatan untuk pameran Passioner ke depannya.

Bagaimana antusiasme pengunjung?

Hal ini bisa diketahui dari bicara soal kuantitas terlebih dahulu. Seberapa banyak yang datang. Bisa dilihat di buku tamu, dan jika ada buku tamu yang dibuat secara online. Jika mendekati atau melebihi target, perkara kuantitas sudah Passioner lalui.

Bicara kualitas, ini bisa melibatkan para tim pameran yang menjaga untuk mencuri dengar apa saja kata pengunjung ketika ada di acara tersebut. Kalau ‘mencuri dengar’ terkesan buruk, boleh kok ketika acara berlangsung, pada pintu keluar, tim meletakkan buku atau tembok yang bisa ditulis kesan dan pesan mereka. Sebagai gantinya, Passioner bisa berikan mereka goodie bag.

Apa kata media?

Sebelum pameran, tim relasi publik (public relation, PR) Passioner jangan lupa untuk mengundang media demi memberikan ulasan mereka terkait acara yang lo buat. ‘Media’ sudah jadi kata yang umum sekarang; itu juga berarti para freelance bloggers dan vloggers.

Buat tim kecil ‘media monitoring’ yang mengumpulkan ulasan-ulasan dari blog, channel Youtube, atau media-media konvensional. Kemudian, jabarkan review mereka satu per satu dan diskusikan. Dari sana, Passioner dapat melihat, bagaimana kesan mereka terhadap showcase yang lo adakan.

Pada intinya, untuk sebuah pameran, ‘kesuksesan berpameran’ adalah kata yang relatif untuk dideskripsikan, karena showcase adalah salah satu dari sekian banyak media Passioner untuk mempresentasikan karya atau proyek di hadapan audience. Lagipula, momen evaluasi inilah yang akan meningkatkan kualitas Passioner merepresentasikan karya atau proyek lo ke depannya. Maka dari itu, jangan takut untuk memulai showcase lo sendiri.

Namun, sebelum bikin pameran lo sendiri, tentunya Passioner mesti punya ide proyek yang sejalan dengan passion lo. Untuk mewujudkan ide proyek tersebut, Passioner dapat mengikuti #ProjectPassion di Passionville.

Passionville adalah sebuah wadah untuk mewujudkan mimpi, tempat Passioner merealisasikan proyek sesuai passion yang impact-nya dapat dirasakan oleh lingkungan dan orang-orang di sekitar lo. Passioner dapat mendaftarkan diri di www.passionville.id serta mengirimkan proposal proyek sesuai passion lo yang diharapkan dapat memiliki dampak positif.

Demi menjaring proposal-proposal keren dengan impact keren untuk lingkungan, Passionville juga akan road show di beberapa kota di Pulau Jawa dengan agenda seperti workshop, passion exhibition (seperti seni rupa, fotografi, otomotif, musik, dan film), sampai ke konser mini.

Segera wujudkan mimpi lo sendiri melalui #ProjectPassion di Passionville!

Pantau terus informasi tentang inisiatif ini di InstagramFacebook, juga akun Twitter-nya. Semoga sukses!