Kisah Game Tetris yang jadi Salah Satu Hadiah Natal Paling Berkesan buat Anak 90-an
Kalian semua pernah main Game Boy, ‘kan? Buat anak kelahiran 90-an, di kala gim konsol portable lagi jaya-jayanya, Game Boy mungkin jadi salah satu ‘teman’ bermain terbaik buat seneng-seneng buat ngelepas penat setelah sekolah—apalagi kalau mainnya bareng teman di tempat rental.
Buat yang belum tahu apa itu Game Boy, Game Boy adalah konsol genggam yang dirilis Nintendo pada tahun 1989 dan menjelma jadi konsol paling populer buat anak-anak di era 90-an. Selain alatnya yang gampang dibawa ke mana aja, Game Boy berhasil menyita perhatian orang banyak berkat pilihan gimnya yang beragam, kayak Super Mario Land, Tetris, Donkey Kong Land, The Legend of Zelda, dan lain-lain.
Tapi… Kalian tahu nggak, sih, kalau ada salah satu gim dari konsol Game Boy yang terkenal banget, sampai-sampai gim ini menyabet gelar sebagai salah satu dari 100 gim terbaik sepanjang masa dan diangkat menjadi sebuah film? Ya, gim tersebut adalah Tetris.
Sejarah Singkat Tetris
Di sini mungkin bukan cuma saya saja yang pernah main Tetris. Sejak pertama kali dikenalin oleh Alexey Pajitnov pada tahun 1989, setidaknya sampai sekarang ada lebih dari 500 juta orang yang sudah memainkan Tetris—belum lagi orang-orang yang pakai versi bajakannya yang tersebar di seluruh penjuru dunia.
Tetris merupakan permainan puzzle sederhana yang dimainkan dengan cara menyusun bentuk geometris yang turun dari arah atas secara bergiliran untuk membentuk baris penuh secara horizontal. Ketika baris horizontal terbentuk, maka baris tersebut akan lenyap dan ngasih pemainnya skor.
Tetris jadi populer berkat konsep permainannya yang sederhana, tapi ngasih tantangan yang menarik buat para pemainnya. Tapi, di samping keseruan memainkan Tetris, cerita di balik gim ini diciptakan dan dirilis pertama kali ternyata dibumbui dengan hal-hal yang nggak diduga-duga. Gimana nggak, Tetris lahir di sebuah negara yang sangat nggak diduga, yaitu Uni Soviet. Di mana pada saat itu, kondisi politik negara tersebut lagi tegang-tegangnya.
Nah, berkat hal-hal dramatis dan unsur politik di balik lahirnya Tetris, sebuah platform streaming Apple TV mengangkat kisah tersebut menjadi sebuah film pada tahun 2023.
Diangkatnya Tetris Menjadi Sebuah Film
Film Tetris ini ngambil cerita dari sudut pandang seorang programer bernama Henk Rogers (Taron Egerton). Kisah bermula ketika Rogers berada di sebuah pameran video game di Las Vegas pada tahun 1988. Sebagai salah satu peserta pameran, alangkah mengejutkannya justru ia lebih tertarik dengan permainan Tetris dibandingkan dengan gim miliknya sendiri.
Di waktu itu, sebenarnya Tetris masih menjadi video game yang hanya bisa dimainkan di perangkat komputer. Namun, sebagai seorang game developer yang merangkap pebisnis, Rogers melihat sebuah potensi bisnis yang sangat menjanjikan dari gim Tetris. Sehingga dari sini, ia memulai ‘petualangannya’ dalam membeli hak distribusi gim Tetris.
Long short story, berkat usaha dan keyakinannya, Rogers yang sebelumnya udah ngorbanin banyak hal, kayak minjem uang dalam jumlah yang banyak dan menjadikan rumahnya sebagai jaminan, akhirnya berhasil menjalin kerjasama dengan perusahaan konsol ternama Nintendo untuk mendapatkan izin mendistribusikan Tetris di platform konsol untuk wilayah Jepang.
Pucuk dicinta ulam pun tiba, kerjasama tersebut juga dibarengi dengan gebrakan dari Nintendo yang pada saat itu sedang mengembangkan sebuah platform gaming portable bernama Game Boy. Rogers yang memprediksi kalau Game Boy yang bakal laris manis di pasaran, kemudian ia mengajak petinggi Nintendo untuk menjual Game Boy beserta paket gim Tetris, “Kalau kalian mau Game Boy laku keras buat semua kalangan umur, kalian harus menjualnya sepaket dengan gim Tetris.”
Setelah berhasil menjalin kerjasama dengan Nintendo, Rogers akhirnya berangkat ke Uni Soviet buat menemui Alexey Pajitnov untuk membeli hak lisensi gim Tetris. Mengetahui informasi perihal Game Boy dan hak distribusi game Tetris untuk platform konsol bocor, yang terjadi setelahnya adalah Rogers mengalami kejadian kucing-kucingan dengan pesaingnya dan agen intelijen Uni Soviet, KGB, yang berusaha menahan Tetris sebagai aset negara agar tidak dijual keluar wilayah negaranya.
Setelah insiden kucing-kucingan yang dihadapinya berakhir, singkatnya, Rogers berhasil mendapatkan hak lisensi kepemilikan gim Tetris dengan membelinya langsung dari pemiliknya. Sampai pada tahun 1989, Rogers dan Nintendo memberikan sebuah hadiah natal paling indah dengan merilis Game Boy dan gim Tetris untuk seluruh penduduk di dunia.
Belajar dari Kegigihan Rogers
Melihat apa yang dilakukan Rogers dalam memperjuangkan Tetris agar bisa dinikmati oleh seluruh orang dunia membuat saya mendapatkan pelajaran berharga tentang ketekunan dan keyakinan dalam meraih tujuan. Rogers tidak hanya melihat potensi bisnis dalam gim sederhana ini, tetapi juga menghadapi berbagai rintangan politik dan persaingan yang tidak mudah. Namun, dengan passion dan ketabahannya, ia berhasil membawa Tetris ke panggung internasional, mengubahnya menjadi fenomena global yang bakal dikenang selamanya sama pecinta gim. Dalam kesulitan dan tantangan, kita dapat menemukan inspirasi untuk terus maju dan menggapai impian kita, seperti halnya yang dilakukan oleh Rogers