Pemberdayaan Pemuda Putus Sekolah Melalui Kewirausahaan Olahan Limbah Bonggol Pisang

Published by Admin on Sabtu, 13 Mei 2017 15:55

         Indonesia masih banyak pemuda yang putus sekolah, sehingga angka pengangguran semakin meningkat. Sama halnya di daerah Indramayu pemuda putus sekolah dan pengangguran cukup tinggih. Buktinya di desa kami, banyak anak muda yang nongkrong di malam hari hingga larut malam bermain gitar sesekali meminum arak dan berjudi. Dan pemandangan itu sangat meresahkan bagi warga sekitar karena akan menjadi virus atau berdampak buruk bagi anak-anak kecil. Karena dengan adanya pemuda putus sekolah berarti angka produktivitas akan rendah, sehingga mengakibatkan kenakalan remaja, pencurian, perjudian dan penyakit masyarakat lainnya.

            Selain permasalahan pemuda putus sekolah, di daerah kami (Karangampel-Indramayu) permasalahan lingkungan yang kerap kali mengalami kebanjiran. Faktor kebanjiran tersebut salah satunya menyumbatnya batang pohon yang tidak terpakai alias menjadi limbah. Karena dalam batang pohon tersebut terdapat bonggol pisang, terkadang masyarakat sekitar hanya memanfaatkan daun dan buahnya saja tanpa memperhatikan batang pohon atau sekitar bonggol pisang. Dengan begitu akan menghambat aliran air dan mengeluarkan bau tak sedap jika dibiarkan begitu saja. Penulis berinisiatif dari limbah bonggol pisang yang tidak terpakai tadi dimanfaatkan untuk dioalah menjadi olahan kuliner yang kreatif,inovatif yaitu ABOPINK (Abon Bonggol Pisang), karena didalam kandungan bonggol pisang sangat banyak nutrisi yang bagus untuk kesehatan.

            Program Pemerintah dalam hal kewirausahaan sangat diperhatikan, yaitu dengan mensuport, hingga pembekalan kewirausahaan tersebut. Karena sekarang eranya bukan mencari kerja, tetapi lebih baik untuk menciptakan lapangan kerja sendiri di tanah sendiri tanpa harus takut dengan perkembangan MEA (Mayarakat Ekonomi ASEAN). Itulah motivasi kami untuk mencoba meberdayakan desa dengan menciptakan lapangan kerja sendiri atas keperihatinan di desa kami. Karena berwirausaha tidak melulu masalah keuntungan sebanyak-banyaknya, karena kita hidup Indonesia yang identik dengan tolong menolong seharusnya dalam hal permasalahan sosial kita lebih peka dan perduli terhadap sesama dengan saling gotong royong.

            Untuk menarik perhatian pemuda untuk ikut bergabung dalam pemberdayaan yang kami garap memang tidak mudah, oleh karena itu penulis membuat AGASEMASU (Aplikasi Kuis Game Semangat Berwirausaha) dengan tujuan memberikan semangat untuk berwirausaha dengan edukasi game kuis untuk menarik perhatian pemuda tersebut. Karena penulis yakin pemuda zaman sekarang tidak lepas dari gadget yang canggih dan mahal, yang hanya dimanfaatkan untuk game onlie atau aktif di media sosial. Aplikasi tersebut sebagai tambahan saja untuk menarik perhatian pemuda di Indramayu sebagai jiwa wirausaha. Karena dalam proyek sosial ini penulis mengutamakan masalah untuk mengatasi pengangguran dan meminimalisir limbah bonggol pisang.