Tiga Hal yang Wajib Lo Miliki untuk Meraih Kinerja Terbaik di Karir

Published by Admin on Kamis, 05 Oktober 2017 19:54

Selamat datang di dunia kerja. Sebuah dunia yang menjadi ‘medan perang’ Passioners, dalam mengejar berbagai cita-cita dengan bekal keahlian, waktu, dan niat yang tidak boleh setengah-setengah.

Kok terdengar seram ya? Seperti game perang yang biasa lo mainkan, bekerja--atau berkarier, secara umum--memang butuh banyak strategi dan mental baja untuk bisa mencapai poin terbaik. Dari situ, lo akan merasakan naik ke level selanjutnya, dan seterusnya.

Oh, ternyata tidak seseram itu. Karena, di dalam kehidupan berkarier, gol terpenting Passioners sebenarnya bukan cuma mendapatkan gaji yang layak dan berhasil menembus angka Key Performance Indicators alias KPI. Yang mestinya lo kejar adalah exceptional performance, atau dalam bahasa kitanya, kinerja yang menyeluruh dan terbaik.

Exceptional performance merupakan tujuan, sekaligus senjata para Passioners dalam berkarier. Bahkan ke depannya, ini juga bisa lo gunakan untuk mengejar cita-cita sesuai passion, bahkan di luar dunia kerja lo yang rutin di kantor.

Mengapa sebegitu penting? Karena exceptional performance ternyata merangkum semua keahlian lo, menggembleng mentalitas lo hingga lebih tahan banting, sehingga ini bisa diaplikasikan di mana pun. Sudah tentu, kalau bicara karier, jika Passioners sudah menjadi exceptional employee, itu berarti lo punya daya tawar yang tinggi di hadapan semua perusahaan yang haus dengan aset sumber daya manusia superkeren.

Sayangnya, exceptional performance bukan hal instan yang bisa lo dapatkan sebegitu mudah. Sudah barang tentu butuh pengalaman dan keahlian yang terus diasah seiring waktu.

Untuk menajamkan kinerja berkelas ini, ada tiga aspek yang harus Passioners dalami dan jalankan. Ketiganya saling berkaitan satu sama lain. Ini artinya, jika salah satunya tak ada, lo cuma bakal jadi pekerja yang biasa-biasa saja.

Motivator karier dan konsultan bisnis Karl Bimshas menjelaskan ketiga aspek penting ini di blognya. Beliau menekankan kalau visi (vision), hasrat (passion), dan aksi (action) tak boleh terpisah untuk meraih exceptional performance. Analogi yang dia gulirkan pun begitu menarik.

Visi, merupakan gol praktis yang Passioners tuju. Ini semacam cita-cita yang bentuknya abstrak, masih sebatas dibayangkan. Dari situ, lo sudah tahu bagaimana harus meraih itu dengan keahlian praktis yang sebelumnya memang sudah lo miliki.

Aspek kedua adalah hasrat. Well, butuh hasrat untuk menjadi ‘oli’ dalam ‘mesin’ karier lo agar bisa bekerja dengan baik dan terasa menyenangkan.

Sementara, aksi adalah bentuk praktis mengeksekusi dengan menggunakan skill yang Passioners miliki.

Lalu mengapa harus saling berkaitan?

Gambarannya seperti ini:

  1. Passioners cuma punya visi dan hasrat, tapi tidak punya aspek aksi. Hasilnya: cuma mimpi di siang bolong. Lah wong aksinya nggak dijalankan. Tidak ada eksekusi untuk mengejar apa yang lo mau.
  2. Passioners hanya memiliki hasrat dan aksi, tapi tidak punya visi. Hasilnya: lo hanya akan jadi robot yang ‘kosong’. Tidak ada visi untuk meraih cita-cita. Eksekusi sih jalan, tapi beres pun belum tentu, tidak tahu harus bagaimana.
  3. Passioners punya visi dan aksi, tapi nggak punya hasrat. Hasilnya: mediocre. Tipe pekerja yang nggak istimewa, biasa-biasa saja. Tidak menjadi highlight di antara karyawan lainnya di kantor lo.

Jika Passioners memiliki ketiganya--vision, passion, dan action--lo akan menggapai kinerja menyeluruh, paripurna, yang dinamakan exceptional performance. Ketiga aspek inilah yang bakal bikin Passioners menjadi orang yang selalu bergairah mengejar cita-cita atau obsesi yang punya impact baik pada orang-orang sekitar. Bukan tak mungkin, Passioners akan menjadi inspirasi bagi orang lain.

Ingin membuktikan sudah separipurna apa kinerja Passioners dalam berkarier? Beranikan diri lo untuk mengikuti #ProjectPassion di www.passionville.id. Di situ, Passioners bisa mengajukan ide dalam bentuk proposal, proyek atau cita-cita yang selama ini lo pendam untuk kemudian diwujudkan. Pastikan kalau ide yang lo gulirkan adalah yang memiliki dampak positif untuk orang lain dan lingkungan sekitar.

Passioners juga dapat menjadi Diplomat Agent of Passion, yang merupakan perpanjangan tangan dari Passionville, yang nantinya siap 'berburu' proposal-proposal #ProjectPassion keren tapi kurang terekspos.

Selain itu, Passionville juga akan membuat roadshow ke beberapa kota di Pulau Jawa dengan agenda seperti workshop, passion exhibition (misalnya seni rupa, fotografi, otomotif, musik, dan film), serta konser musik. Untuk bergabung di event ini, daftarkan diri lo di www.passionville.id. Atau bisa juga mendaftarkan diri melalui 50 Diplomat Agent of Passion yang tersebar di 5 kota besar di Indonesia; Surabaya, Malang, Semarang, Solo, dan Yogyakarta.

Jadi, tantang diri bahwa lo punya exceptional performance dengan mengikuti program ini.

Pantau terus informasi tentang inisiatif ini di InstagramFacebook, juga akun Twitter-nya. Semoga sukses ya!