Orang yang berkarier--baik sebagai pekerja kantoran maupun entrepreneurs--pasti pernah mengalami perasaan yang kalau dideskripsikan seperti ini; berada dalam titik bosan, parahnya juga merasa pointlesssetelah mengerjakan task tertentu. Padahal pekerjaan yang sedang dijalani adalah jalur karier yang Passioner anggap sebagai passion.

Pertanda itu bukan passion lo? Eits, belum tentu. Ini pertanyaan yang semestinya bisa dijawab seiring waktu. Tapi, ada kalanya, gairah untuk berjuang dalam bekerja sesuai passion seakan meredup. Nah, hal ini yang kadang bikin Passioner enggak lagi produktif. Padahal kalau energinya tetap terjaga, bisa saja lo sudah jadi Passioner ideal yang bisa kasih impact positif ke lingkungan.

Sudah jadi hak semua orang untuk pursuing passion-nya. Dan jadi kewajiban bagi mereka--jika sudah memantapkan langkahnya--untuk tetap membuat hasrat tersebut selalu menyala. Passioner cukup lakukan langkah-langkah berikut;

Istirahat dulu sementara, lalu mulai melangkah lagi

Wajar kok kalau Passioner mengalami burnout ketika berambisi pursuing passion, dan karena itu fisik serta mental menjadi lelah, pikiran buruk pun menghinggapi.

Santai sebentar, sesantai-santainya, sampai mulai melangkahkan kaki untuk memulai kembali. Lakukan segala tugas tanpa terburu-buru, pastikan semuanya terukur, kemudian pelan-pelan kembalikan ritmenya seperti sediakala.

Selalu ingat passion lo seperti cinta pertama

Donna Every, founder Arise Consulting mengingatkan Passioner bahwa untuk menjaga hasrat tetap membara, anggaplah passion sebagai cinta pertama. Jangan sampai lengah untuk mengejarnya, dan selalu ingat bahwa passion adalah life goal yang selalu jadi motivasi untuk dikejar dan dibangun.

Jadi orang yang selalu penasaran

Selain membutuhkan energi, ada bahan bakar penting untuk ‘ngomporin’ hasrat lo agar selalu berambisi; menjadi penasaran atas segala sesuatu. Artinya, ini akan menjadi bekal utama lo untuk memulai mempelajari sesuatu.

Orang-orang yang penasaran selalu ingin menemukan jawaban dari berbagai sumber; dari mulai buku, internet, sampai bergaul di lingkungan yang orang-orangnya positif dapat memberikan masukan bagus untuk hidup mereka. Dari ilmu dan pengetahuan yang Passioner dapat ini, lo jadi bisa melangkah dengan percaya diri mengejar passion.

Batasi distraksi Passioner

Ini terdengar kontradiktif dengan poin sebelumnya, tapi sebenarnya bukan begitu. Walau Passioner mesti tidak boleh berhenti untuk ingin tahu dan belajar segala sesuatu, lo juga mesti memperuncing fokus dan tujuan agar lo sendiri bisa tahu bagaimana pursuing passion tanpa buang banyak energi. Limiting distraction juga membuat diri lo menjadi lebih rapi dan stay motivated.

Jangan menunda!

Ini yang paling penting. Bakar terus passion lo dengan tidak menunda sesuatu. Setelah merasa burnoutatau stres, kembali move on, jalan pelan-pelan, kemudian berlari kembali. Kejar si ‘cinta pertama’ barusan dengan rasa penasaran tanpa terdistraksi apapun. Basically, tak menunda semua poin yang sudah disebutkan di atas.

Dan jika itu sudah kembali ‘membara’, Passioner berkesempatan untuk menjalankan sendiri ide-ide atau ambisi yang selama ini cuma berakhir di buku notes. Jadikan ide-ide tersebut nyata melalui aktivitas #ProjectPassion di Passionville.

Passionville adalah tempat lo mewujudkan mimpi, merealisasikan proyek sesuai passion yang impact-nya dapat dirasakan oleh lingkungan dan orang-orang di sekitar lo. Passioner dapat mendaftarkan diri di www.passionville.id serta mengirimkan proposal proyek sesuai passion lo yang diharapkan dapat memiliki dampak positif.

Untuk menjaring proposal-proposal keren dengan impact keren untuk lingkungan, Passionville juga akan road show di beberapa kota di pulau Jawa dengan agenda seperti workshop, passion exhibition (seperti seni rupa, fotografi, otomotif, musik, dan film), sampai ke konser mini. Jadilah Passioner yang selalu ‘membara’ dengan mengikuti program ini. Pantau terus informasi tentang inisiatif ini di Instagram, Facebook, juga akun Twitter-nya. Semoga sukses!