Lebih Pilih Rilisan Fisik atau Digital?

Published by Admin on Jumat, 22 Maret 2024 13:37

Di tengah gempuran era serba digital, rilisan fisik yang booming di tahun 90an kini mulai bergema kembali dan digandrungi berkat esensi otentik yang dirasakan penikmatnya. Bukan lagi orang-orang tua namun kalangan anak muda. Bahkan, antusiasme mengoleksi barang eksklusif ini menjadi semakin masif dan impulsif.

Banyak yang mengatakan bila mendengarkan album-album lama dari rilisan fisik dengan pemutar analog terasa seperti perjalanan waktu dan memiliki arti tersendiri yang mendalam. Jumlahnya yang terbatas dan perlu berbagai peralatan untuk menikmatinya, membuat para kolektor acap kali dianggap sebagai pecinta musik sejati.

Perbandingan Rilisan Fisik dan Digital

Dari fenomena yang sedang tren tersebut, mulai banyak yang kembali mencari produk musik seperti piringan hitam, kaset pita, dan compact disk untuk bisa menikmati sebuah karya musik. Namun, di balik kualitas musik yang autentik justru membutuhkan effort atau bahkan biaya yang lebih hanya untuk menikmati musik.

Hal ini begitu bertolak belakang, jika dibandingkan dengan rilisan digital yang jauh lebih memudahkan berkat banyaknya layanan streaming yang menyediakan rilisan-rilisan digital mulai dari yang terbaru sampai lawas. Dari segi penggunaan juga jauh lebih mudah dan bisa dinikmati kapan pun, di mana pun. Karena kemudahan tersebut, justru membuat rilisan digital menjadi sesuatu yang normal dan biasa dan terasa kehilangan esensi otentiknya.

Perdebatan Tentang Mana yang Lebih Baik

Fenomena tentang rilisan fisik dan digital menjadi perdebatan di kalangan anak muda penikmat musik saat ini. Ada yang berpendapat, jika rilisan digital jauh lebih praktis karena kemudahan akses yang hanya menggunakan layanan atau aplikasi  untuk mengeksplorasi berbagai macam lagu.

“Ngapain dengerin lagu aja mesti pake kaset apalagi piringan hitam yang suaranya kresek-kresek? Lagu-lagu kesayangan dari band dan penyanyi favorit cukup diunduh ke gadget. Praktis, gak pake repot!” - ucap salah satu penikmat musik digital

Sebaliknya, bagi sebagian orang yang merupakan penikmat musik analog berpendapat bahwa memiliki rilisan fisik memiliki daya tarik tersendiri. Mereka menghargai artwork yang indah, liner notes, dan rasanya yang autentik. Bagi mereka, musik dalam bentuk fisik memberikan pengalaman yang lebih lengkap dan berbeda daripada rilisan digital.

Soal Selera Mah Bebas!

Dunia di tempat sekarang kita hidup tentunya akan semakin terhubung dengan digital yang membuat musik berubah menjadi bentuk yang lebih terjangkau dan mudah untuk diakses. Sehingga, penikmat musik sekarang bisa menikmati koleksi musik yang luas tanpa harus repot atau bahkan membayar harga yang mahal. 

 

Walaupun demikian, penting juga untuk menghargai nilai-nilai estetika dan kolektibilitas dari rilisan fisik. Musik mungkin tak lagi mahal dan eksklusif, tetapi nilai-nilainya akan terus abadi.

1Apapun yang menjadi latar belakang seleksi seseorang dalam menikmati rilisan fisik atau rilisan digital, soal selera bebas saja. Musik tetaplah musik yang menjadi sebuah kesatuan bunyi  untuk dinikmati, bukan diperdebatkan tentang mana yang lebih baik selama #YangPentingPassion.