Menengok Sisi Lain dari Hooligans, Preman Pinggir Lapangan
Ibarat masak sayur asem nggak pake garem, rasanya pasti hambar. Nah, begitu juga dengan sepak bola kalo nggak ada suporter. Kalo pada awalnya orang-orang nonton bola itu cuma buat nyari bahan tontonan, lambat laun, suporter sepak bola makin ke sini makin berkembang. Sekarang tujuan mereka dateng ke stadion itu biasanya didasari atas beberapa hal berbeda, entah itu gara-gara cinta sama klubnya, jadi penikmat semata, atau cuma buat nyari temen aja.
Tipe-tipe suporter yang ke stadion pun juga beda-beda. Ada Casual Fans yang biasanya dateng ke stadion cuma buat nonton doang. Terus ada Family Supporters yang tujuan dateng ke stadion buat piknik bareng emak bapak, dan masih banyak lagi tipe-tipe suporter lainnya.
Nah, ngomongin soal tipe-tipe suporter sepak bola, nama Hooligans pasti udah nggak asing lagi di telinga kalian semua. Suporter ini adalah kelompok pendukung yang terkenal banget di kalangan suporter lainnya gara-gara sering ngelakuin hal-hal yang kontroversial berbau kriminal pas lagi nonton pertandingan.
Agan-Agan Belom Kenal Sama Hooligans?
Kelompok suporter ini pertama kali muncul dan terkenal di Inggris di era tahun 60-an. Awalnya, Hooligans cuma sekumpulan akamsi berandalan yang kecewa sama hasil buruk yang didapatkan tim kesayangan. Karena kekecewaan itu, akhirnya mereka ngelampiasin dengan cara yang kelewatan, kayak ngajak ribut polisi, ngajak ribut sama suporter lawan sambil nyekek botol minuman, sampe ngacak-ngacak warung di sana.
Karena ideologi dan cara mereka mendukung yang “berbeda”, kelompok suporter ekstremis ini akhirnya mulai menjamur ke seluruh wilayah Eropa dan dunia. Nama-nama kayak Millwall Bushwackers, Wisla Krakow, Chelsea Headhunters, dan Curva Sud Roma adalah contoh dari sekian banyak suporter Hooligan yang terkenal bar-bar.
Lo Salah Kalo Nyamain Hooligans sama Ultras
Meski keduanya sama-sama suporter fanatik, ada beberapa perbedaan utama antara Hooligans dan Ultras. Kalo Ultras lebih fokus pada dukungan vokal dan visual di stadion buat dukung tim mereka. Hooligans dikenal sebagai suporter yang doyan baku pukul dan terlibat aksi kekerasan di dalam dan luar stadion.
Meski cara mereka nunjukin dukungan agak nyeleneh, loyalitas dan dedikasi mereka buat tim kesayangan nggak usah ditanya. Karena buat mereka, ngedukung tim kesayangan adalah sebuah kewajiban meskipun taruhannya nyawa sekalipun.
Buat Mereka, Sepak Bola = Agama
Fanatisme Hooligans ini ibaratnya kayak apotek tutup, nggak ada obatnya. Cinta mereka pada sepak bola dan tim kesayangan kadang melebihi batas logika dan rasionalitas. Buat Hooligans, sepak bola bukan sekadar permainan, tapi kayak agama yang kudu dibela mati-matian.
Satu hal yang menarik yang bisa kita tiru dari Hooligans adalah solidaritas dan loyalitas mereka. Mereka beranggapan kalo sesama anggota itu kayak keluarga, wajib saling dilindungi dan didukung satu sama lain.
Loyalitas mereka juga nggak perlu diragukan lagi. Ketika timnya kalah atau ada di posisi bawah klasemen, tanpa segan mereka bakal tetap hadir di stadion dan ngasih dukungan. Karena mereka percaya bahwa tim kesayangannya adalah segala-galanya.