MASIH DIKUASAI PIHAK ASING! INILAH SEBENARNYA POTENSI PASAR GAMING DI INDONESIA

Published by Admin on Kamis, 07 April 2022 09:03

Hai Passioners, tak dapat dimungkiri jika dalam beberapa tahun terakhir sektor game di Indonesia meningkat pesat terutama dalam masa pandemi ini. Ada banyak orang yang akhirnya menghabiskan waktunya untuk bermain game  kemunculan berbagai jenis game yang semakin menambah semarak  industri game di Indonesia.

Menurut Bisnis(com) Indonesia disebut sebagai pasar industri game terbesar di Asia Tenggara dan berada di peringkat 17 secara global. Hal ini tentu saja menunjukan betapa besarnya potensi game di Indonesia.

Menurut Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier mengatakan jika merujuk data yang dihimpun oleh Newzoo, pada periode 2016 hingga 2019 pendapatan Industri game di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan. Pada 2019, Indonesia memperoleh pendapatan sebesar US$1,08 miliar dari industri game dan eSports saja.

Namun sayangnya, pendapatan yang besar tersebut masih didominasi oleh pengembang asing. Bahkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menambahkan jika untuk tahun 2021 saja, pendapatan dari game ini tembus 24 Triliun Rupiah. Dan tentu saja 97 persennya dikuasai oleh pihak asing.

Untuk itu pemerintah tentu saja sedang mengupayakan untuk lebih mendorong lagi industri game lokal agar mampu maju secara ekonomi.

Taufiek Bawazier pun mengungkapkan jika pihaknya telah melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan nilai di industri konten yang melibatkan beberapa sektor pendukung, antara lain industri komik, animasi, film, game, musik, dan mainan. Dengan hal ini diharapkan jika kedepannya industri game akan ikut berkembang dengan baik pula.

Tapi, tak perlu berkecil hati karena sebuah fakta yang cukup menarik diungkapkan oleh Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI Muhammad Neil El Himam jika ternyata game lokal Indonesia lebih laku di luar negeri dari pada di dalam negeri.

Hal ini tentu menjadi sebuah angin segar bagi para pengembang game di Indonesia. Hal ini pun diamini oleh Ketua Umum Asosiasi Game Indonesia (AGI) Cipto Adiguno. Karena ternyata sampai saat ini pengembang di Indonesia masih mengandalkan pasar internasional dinilai sebagai target pasar untuk bisa bertahan di industri gim saat ini.

Ternyata pertumbuhan game di Indonesia pun masih sangat kecil yaitu dibawah 1 persen.

Dan tentu saja kedepannya potensi game di Indonesia sangatlah besar namun hal ini tergantung dari keseriusan dan sekaligus tantangan bagi Kemenparekraf dan Kemkominfo untuk kolaborasi mencari strategi yang baik agar Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Kalau tidak dan hanya begini terus ya kita hanya jadi pasar atau penonton saja.