Kisah Andrea Dlouha, Sosok ‘Kakashi’ di Dunia Seni Lukis

Published by Admin on Sabtu, 13 Juli 2024 19:46

Buat anak-anak Gen Z yang dulunya pas masih bocah suka nonton anime Naruto, kalian pasti tau lah ya sama salah satu karakter yang jago nge-copy jurus lawan pake mata sharingan. Ya, siapa lagi kalo bukan Hatake Kakashi. 

Nah, sama kayak Kakashi, di dunia seni lukis tuh ada juga orang yang kemampuannya mirip-mirip. Nama seniman lukis itu adalah Andréa Dlouha.

Punya jurus copy paste lukisan cuma pake mata dan tangan

Andréa Dlouha seorang seniman reproduksi profesional. Nggak cuma sekedar ngelukis gunung terus di tengah-tengahnya ada gambar matahari, doi kerjaan sehari-harinya itu ngelukis ulang karya-karya dari seniman terkenal terdahulu kayak Van Gogh, Picasso, dan Renoir semirip mungkin sama yang aslinya.

“Pelukis kok cuma bisa niru?” Eits jangan sembarangan! Tau nggak sih kalian, gara-gara sulitnya ngejalanin profesi ini, Dlouha digadang-gadang jadi seniman reproduksi terakhir yang masih ada di Prancis.

Padahal, awalnya Dlouha nggak nyangka kalo dirinya bisa jadi seorang seniman, karena latar belakang dia ini justru dari bidang biologi dan kerja di industri farmasi. Tapi karena passion Dlouha di bidang seni sangat tinggi, akhirnya dia mutusin buat banting setir jadi seorang seniman. 

Dlouha belajar melukis juga secara otodidak, alias modal tutorial di YouTube. Ya walaupun keluarga sempet bilang, “Anak seni mau jadi apa?”, Dlouha tetep yakin dan berani ngambil resiko atas keputusannya buat terjun ke dunia seni.

Namanya proses nggak bakal mengkhianati hasil, berkat kegigihannya belajar teknik seni reproduksi selama 20 tahun pada akhirnya berbuah manis. Karirnya melesat jauh dan klien makin banyak yang dateng buat make jasanya.

Cuma orang-orang tertentu aja yang nekunin bidang ini

Jadi seniman reproduksi, Dlouha nggak cuma sekedar bikin lukisan yang mirip banget sama aslinya, tapi dia juga mastiin kalo karyanya dilukis pake teknik dan cat yang sama persis kayak lukisan aslinya.

Karena saking susahnya jadi seniman reproduksi, cuma orang-orang tertentu aja yang menekuni bidang ini. Spongebob pun yang skill ngelukisnya bisa ngalahin Squidward juga belom tentu bisa jadi seniman reproduksi.

Selain tingkat kesulitan, penyebab lain kenapa jumlah seniman reproduksi cuma dikit juga dikarenakan banyak orang yang mikir kalo seniman reproduksi ini nggak lebih dari seorang penjiplak yang nggak bisa bikin karya orisinil. Padahal, stigma negatif itu juga aslinya mah nggak mendasar. Karena nyatanya profesi ini dikasih izin sama instansi terkait. 

Di Prancis sendiri, sebenernya museum-museum di sana ngasih lampu hijau kalo para seniman mau mereproduksi lukisan. Asalkan, hak cipta dari karya seninya udah nggak ada. Terus, ukuran karya reproduksinya juga nggak sama kayak lukisan aslinya, dan salinannya juga harus punya tanda di bagian belakang.

Jadi seniman reproduksi itu sulit, asli!

Selain sering diremehin, profesi ini juga sering banget ditabrak sama stigma-stigma negatif. Padahal, kalo diliat dari kacamata lain, jadi seniman reproduksi itu kerjaan yang mulia. Karena nggak cuma niru karya seni orang aja, tapi juga ngidupin kembali lukisan tersebut.

Bisa dibilang, seniman reproduksi punya peran penting buat ngejaga dan mastiin kalo karya-karya besar tetap dapat dinikmati sama generasi mendatang. Jadi, mereka bukanlah sekadar peniru, tetapi penjaga dan pelestari warisan budaya yang nggak ternilai harganya.