Jejak Brigata Curva Sud, Nyawa dari PSS Sleman
Di persepakbolaan Indonesia, Brigata Curva Sud (BCS) adalah salah satu basis suporter yang paling edan di samping basis suporter besar lainnya kayak The Jakmania, Viking, Bonek, Aremania, dll.
Ngomongin soal sejarah pas pertama kali ada, awalnya BCS lahir dari sebuah kelompok kecil suporter yang saat itu masih tergabung di bawah payung Slemania. Tapi, meski dengan jumlah yang kecil dan masih jadi bagian dari Slemania, mereka udah punya gaya tersendiri pas lagi ngedukung klub tercintanya, PSS Sleman.
Dari Tribun Selatan dengan Gaya Spartan
Awal mula pas terbentuk, Brigata Curva Sud (BCS) dikenal sebagai Ultras PSS dengan pasukan suporter yang punya ciri khas pakaian serba hitam dan menghuni di tribun selatan Stadion Maguwoharjo.
Gaya ultras yang mereka terapin nggak cuma keliatan darii penampilannya aja, tapi juga dari cara mereka ngedukung PSS Sleman pas lagu tanding. Mereka milih buat tetap berdiri dan berteriak tanpa kenal lelah buat ngasih dukungan sepanjang pertandingan.
Prinsip 'No Leader, Just Together' juga mengalir deras di nadi mereka. Dengan prinsip ini, artinya semua anggota punya hak dan kewajiban sama dalam ngambil keputusan dan ngejalanin kebijakan yang udah disepakati. Selain prinsip, mereka juga nerapin aturan-aturan kayak beli tiket sebagai bentuk dukungan ke klub, apresiasi pemain, dan bantu keuangan klub.
Perjalanan dan Pengakuan
Di awal terbentuk sebagai ultras, BCS seringkali diremehkan karena anggotanya yang sedikit. Tapi, meskipun begitu, dengan semangat ultras dan kreativitas yang mereka punya, mereka nggak peduli sama pandangan negatif dan tetap pegang prinsip 'ora muntir' (nggak mundur).
Seiring waktu, mereka mulai diakui, terutama karena aksi kreatif lewat koreografi dan chants yang isinya dukungan buat PSS. Beda dari suporter lain yang sering pakai chants buat ngejek atau maki-maki tim lawan, BCS fokus kasih dukungan lewat cara yang positif. Hingga pada awal 2011, mereka resmi terbentuk dan ganti nama jadi Brigata Curva Sud (BCS), sekaligus lepas dari payung Slemania.
Kreativitas dan Loyalitas
Nggak bisa dipungkiri, kalo BCS adalah salah satu elemen yang bikin PSS Sleman dan sepak bola di Sleman jadi tetap hidup. Kreativitas dan loyalitas mereka ngebangkitin sepak bola di Sleman. Kalau dilihat-lihat, konsep koreografi yang mereka tampilkan emang tergolong rumit banget, mereka latihan sebelum pertandingan PSS Sleman dimulai. Makanya, beberapa hari sebelum koreografi ditampilkan, para BCS biasanya Gladi bersih dulu.
Andi, salah satu anggota tim kreatif BCS menjelaskan, "Waktu yang dibutuhkan untuk belanja peralatan, seperti kertas dan peralatan lainnya yaitu sekitar 2-3 hari, dan kalkulasi rata-rata kertas yang dibutuhkan di setiap koreografi sebanyak 10.000 lembar. Pengerjaan gambar yang ada di kain/banner membutuhkan waktu sekitar 2 hari. Jika ditotal, biasanya kita membutuhkan waktu sekitar 7-10 hari untuk menyiapkan koreografi untuk satu pertandingan."
Saat menentukan konsep koreografi yang ingin ditampilkan, BCS biasanya memperhatikan siapa calon lawan PSS Sleman. "BCS melihat calon lawan yang akan dihadapi oleh PSS Sleman di match selanjutnya. Dalam menentukan tema koreografi, biasanya BCS mencari isu-isu apa saja yang sedang dialami oleh lawan dari PSS Sleman sehingga mereka bisa mengangkat isu tersebut sebagai sebuah komunikasi di koreografi yang mereka buat," jelas Andi.
Antara Passion, Kreativitas, dan Loyalitas
Buat BCS, PSS Sleman lebih dari sekadar cinta dan harga diri. Itu sebabnya mereka dateng ke stadion nggak cuma buat nonton, tapi buat ngerasain tiap detik pertandingan dengan sepenuh hati. Passion mereka keliatan banget di setiap aksi dukungan yang kreatif dan punya makna. Tiap pertandingan, mereka selalu bikin koreografi keren yang nggak cuma enak dilihat tapi juga punya pesan yang dalam.
Ngomongin soal loyalitas, support mereka ke PSS Sleman udah nggak perlu diragukan lagi. Mau tim lagi jaya atau lagi terpuruk, BCS selalu setia ngasih dukungan. Prinsip 'No Leader, Just Together' yang mereka pegang bikin solidaritas anggota BCS jadi berkelas.
Dengan passion, kreativitas, dan loyalitas yang mereka punya, BCS udah buktiin diri sebagai suporter yang bener-bener berkontribusi besar buat perkembangan sepak bola klub tercintanya. Mereka adalah contoh nyata gimana suporter bisa jadi elemen penting dalam ngebangun atmosfer sepak bola yang positif, juga inspiratif.